Trader yang bisa bertahan lama dalam market, pada umumnya mampu memanfaatkan stop loss dan trailing stop dengan baik untuk mengunci profit yang mereka dapatkan. Seperti yang kita tahu jika trader biasanya akan membutuhkan waktu untuk menganalisa kapan waktu yang tepat untuk entry. Di sisi yang lain, tentunya tidak ada seorang trader pun yang mau menghabiskan waktu terlalu lama untuk memikirkan strategi keluar dari market. Hal inilah yang membuat situasi seperti ini yang kadang-kadang dapat memberikan kerugian tersendiri untuk trader.
Bahkan terkadang trader juga akan kehilangan momentum untuk bisa mendapatkan profit yang besar, karena ketika order trailing stop diberikan, market ternyata sudah berbalik arah. Order Stop ini akhirnya menjadi terlambat karena trader pada umumnya akan menempatkannya sesuai dengan formasi chart. Padahal meskipun dengan tingkat votalitas tinggi, trader tetap dapat memperoleh profit asalkan strategi yang digunakan sesuai.
Metode Keluar
Terdapat dua pendekatan yang dapat diambil dengan menggunakan indikator votalitas untuk berhenti di poin yang tepat. Hal ini tentunya akan sangat berguna untuk mengunci profit ketika ada di titik puncak, sehingga dapat memperoleh profit yang semaksimal mungkin. Untuk melakukannya anda harus memanfaatkan dua jenis order stop, yaitu initial stop dan trailing stop. Order initial stop bisa diberikan secara langsung setelah masuk ke dalam market.
Initial stop umumnya ditempatkan di bawah atau di atasnya harga, supaya poin bisa terkoreksi. Selain itu pada beberapa kondisi pasar, initial stop sangat erat hubungannya dengan sinyal masuk untuk para trader. Sedangkan order trailing stop, biasanya akan diletakkan setelah market mulai bergerak sesuai dengan arah transaksi. Dengan memanfaatkan rata-rata pergerakan, trailing stop ini secara otomatis akan mengikuti pergerakan poin average , sama seperti entry poin. Apabila sinyal buy datang dari garis trend, artinya trailing stop akan secara otomatis mengikuti garis trend dengan jarak satu poin di belakangnya.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Keluar?
Order stop seharusnya ditempatkan sesuai dengan harga awal yang didasarkan pada jumlah poin referensi. Artinya apabila poin referensi terkoreksi oleh harga sejak awal, maka kemungkinan besar bila transaksi yang dilakukan telah terkoreksi sejak awal. Poin referensi ini sendiri dapat diketahui dengan backtesting. Apabila anda bisa menempatkan order stop ketika situasi seperti ini maka dapat memberikan hasil yang baik. Hal ini karena, banyak trader yang masuk pasar forex lalu memberikan order stop berdasarkan pada jumlah yang spesifik.
Banyak sekali trader yang menganggap bila metode ini merupakan cara yang terbaik untuk tetap bisa menjaga kerugian berada pada tingkat yang sama, meskipun pada kenyataanya justru order stop dapat terlewati beberapa kali dengan frekuensi tinggi. Apabila trader melihat market lebih dalam, maka trader bisa tahu jika setiap market mempunyai votalitas yang unik. Namun tetap saja pasti ada kemungkinan pergerakannya dapat diukur.
Pergerakan yang terjadi tersebut dapat searah dengan trend, namun bisa juga malah melawan trend. Namun kebanyakan bisa dimanfaatkan sebagai poin referensi untuk dapat membuat pergerakan melawan trend. Pergerakan ini pada umumnya diasumsikan sebagai market noise. Jadi cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mendapatkan profit dari situasi seperti adalah dengan mengikuti arah dan cara terbaik untuk keluar dari market adalah dengan menempatkan transaksi di luar market noise.
Votalitas ini pada dasarnya adalah jumlah dari pergerakan yang di inginkan dari sebuah market dalam periode waktu tertentu. Untuk bisa mengukur tingkat votalitas ini sendiri, caranya adalah dengan menggunakan indikator ATR ,supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih presisi sehingga dapat ditempatkan di poin yang tepat. Order stop sendiri hanya dapat bergerak ketika adanya kenaikan trend atau ketika ada penurunan trend.
Ketika order trailing stop telah diberikan, maka poin dari pergerakan tidak akan pernah bergerak ke posisi yang buruk, alasannya adalah karena trader bisa mengetahui jika market akan mengalami noise dan berupaya untuk melawan trend yang terjadi. Noise ini juga dapat diukur dengan menggunakan indikator ATR. Dengan menggunakan metode ini, maka trader dapat tetap menjaga posisinya lebih lama dalam pasar.
Hal ini tentunya dapat memberikan peluang untuk trader supaya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Meski begitu, ada satu hal yang harus diingat oleh trader ketika berurusan dengan votalitas stop ini yaitu harus secara jelas telah menentukan tujuan dari strategi tradingnya. Hal ini karena, setiap indikator votalitas mempunyai karakteristiknya sendiri, terutama yang berhubungan dengan jumlah poin yang ingin diperoleh. Entah itu dengan menggunakan strategi wait and see atau dengan strategi mengikuti trend yang sedang berlangsung.