News Strategy – Saat Anda menggunakan teknik ini di dalam tradingforex, maka pada dasarnya Anda akan membandingkan selisih dari hasil aktual berita ekonomi dengan prediksi dari berita tersebut. Pada umumnya saat terjadi selisih nilai yang cukup besar, akibatnya pergerakan harga akan lebih drastis jika dibandingkan dengan selisih harga yang memiliki selisih yang sedikit atau sesuai dengan pergerakan harga. Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap kepada Anda semua tentang apa saja yang perlu diperhatikan saat melakukan trading dengan news strategy. 3 Hal yang Penting Diperhatikan Saat Menerapkan Teknik News Strategy -Faktor yang pertama berkaitan dengan jenis berita ekonomi apa yang dianggap penting oleh pasar dan memiliki potensi mengalami pergerakan harga yang besar dan drastis. Saat suatu berita semakin penting, maka pergerakan harga juga akan semakin besar. -Faktor yang kedua berkaitan dengan nilai aktual dan prediksi dari berita tersebut. Jadi semakin besar selisihnya akan semakin besar juga pergerakan harga yang terjadi. -Selanjutnya ada range harian beberapa saat sebelum berita diumumkan. Saat range harian kecil dari mata uang yang bersangkutan, maka pergerakan harga akan relatif besar. Teknik yang Bisa Anda Terapkan Saat Akan Menerapkan Teknik Trading Forex Berdasarkan News 1.Gunakan Stop Buy dan Stop Sell Order Sebelum sebuah berita diumumkan, Anda akan menggunakan stop buy dan stop sell pending order. Tujuan dan keuntungan saat menggunakan cara ini adalah saat harga bergerak tidak sesuai dengan prediksi, Anda masih berpotensi mendapatkan profit. Resiko dapat dikurangi dengan cara menggunakan stop loss yang akan disesuaikan dengan jenis berita. Meskipun demikian, cara seperti ini memiliki kelemahan saat terjadi whipsaw atau saat pasar bergerak tak beraturan ke 2 arah yang berbeda. 2.Trading Langsung di Harga Pasar Saat Berita Diumumkan Cara yang satu ini dilakukan dengan membandingkan selisih nilai aktual dan prediksi dari berita tertentu. Saat selisih harganya cukup besar, maka trader akan langsung open buy atau sell pada harga pasar. Manfaat yang akan Anda dapatkan saat menerapkan teknik ini adalah memungkinkan Anda mendapatkan profit yang lebih besar dari teknik pertama. Hal yang menjadi kelemahan saat menerapkan teknik ini adalah saat pergerakan harga tidak sesuai dengan perkiraan, maka loss yang akan didapatkan akan cukup besar. Hal ini bisa terjadi dikarenakan tidak ada stop loss yang digunakan untuk melindungi nilai. Saat Anda akan menerapkan teknik ini, maka sebalinya Anda mempunyai sumber berita yang sangat baik. Selain itu kami sangat menyarankan untuk para pemula agar tidak menerapkan cara yang satu ini karena resikonya. 7 Langkah Efektif yang Bisa Anda Lakukan Agar Sukses Menerapkan Teknik News Strategy 1.Langkah pertama adalah dengan memperhatikan berita yang berhubungan dengan mata uang yang saat ini sedang Anda perdagangkan. Misalnya Anda sedang melakukan trading pada mata uang GBP/USD, maka berita yang berkaitan dengan Inggris dan Amerika Serikat harus Anda perhatikan dengan baik. 2.Langkah yang kedua adalah sebaiknya Anda memilih berita yang berdampak besar saja atau sering ditandai dengan warna merah atau bertanda seru. 3.Jangan lupa juga untuk memeriksa apakan ada berita lain yang berkaitan dengan mata uang yang Anda transaksikan yang memiliki hasil aktual yang bertolak belakan. Jika ada, maka kami sangat menyarankan Anda untuk jangan dulu melakukan trade di jam tersebut karena pergerakannya sangat besar menjadi tidak terduga. 4.Saat semuanya sudah valid, maka inilah saatnya Anda melakukan trade. Namun, jangan langsung membuka posisi saat berita diumumkan, sebaiknya Anda menunggu beberapa saat untuk membuka posisi. Kami sangat menyarankan tindakan menunggu dikarenakan saat Anda langsung membuka posisi saat berita diumumkan, maka seringkali pergerakan pertamanya semu dan menipu. Belum lagi order yang dilakukan akan sulit dilakukan karena pasar yang sibuk ataupun kuota permintaan atau penawaran yang tidak tersedia di pasar. 5.Jangan lupa untuk selalu melakukan kontrol Money Management, sebab hal ini merupakan kunci kesuksesan dalam melakukan trading di forex. 6.Take Profit dan Stop Loss juga harus seimbang, bahkan jika TP bisa lebih besar dari SL akan lebih baik. Kami sangat menyarankan agar TP/SL berada di kisaran 30 pips sampai 100 pips, atau saat Anda melakukan trading dengan sistem 5 digit, maka TP/SL sebaiknya di atas 300 sampao 1000 pips. 7.Terakhir, Anda juga harus berhati-hati saat menjelang Natal dan Tahun Baru pada bulan Desember dan Januari. Sebab, pada periode tersebut pasar memiliki kecenderungan sulit untuk diprediksi. Kesimpulan Menerapkan teknik dengan menggunakan news trading sebenarnya sangat mudah dilakukan jika Anda paham dengan caranya. Beberapa langkah yang kami sampaikan merupakan beberapa tips yang bisa Anda terapkan saat akan menerapkan teknik news trading saat bertransaksi forex. Kami berharap informasi yang sudah kami sampaikan di atas memberikan banyak pencerahan dan pengetahuan kepada Anda semua yang sudah membacanya. Apabila dari penjelasan yang sudah kami sampaikan di atas ada yang kurang dipahami dengan baik dan kurang jelas. Silahkan saja bertanya kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini, kami akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang masuk untuk Anda semua. Jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini melalui media sosial yang Anda miliki agar semakin banyak orang yang mengetahui teknik trading dengan news strategy. Baca Juga: Pola Head & Shoulders: Pola yang Sangat Diandalkan di Dalam Analisa Teknikal!
belajar trading forex
Pola Head and Shoulders: Pola yang Sangat Diandalkan di Dalam Analisa Teknikal!
Pola head and shoulders merupakan sebuah pola reversal, saat pola ini terbentu hal ini menunjukkan bahwa harga akan bergerak berlawanan dengan tren sebelumnya.
Ada 2 jenis pola yang terjadi, pertama top head dan shoulder yang merupakan sebuah sinyal teknikal yang menunjukkan harga siap untuk turun. Saat pola lengkap dan terkonfirmasi, seringkali akan terbentuk harga tertinggi dari sebuah tren naik.
Pola yang selanjutnya adalah bottom head and shoulder yang menunjukkan harga siap untuk bergerak naik dan hal ini biasanya akan terbentuk saat terjadi tren yang menurun.
2 jenis pola yang kami sebutkan di atas memiliki bentuk yang hampir sama, dimana di dalamnya terdapat 4 bagian yang utama. Bagian tersebut adalah 2 buah puncak (shoulder), 1 kepala (head), dan 1 garis konfirmasi (neckline).
Pola head and shoulders merupakan kumpulan dari peaks dan troughs. Peaks merupakan keadaan saat harga mencapai puncak dan mempunyai kecenderungan untuk koreksi. Troughs merupakan keadaan saat harga berada di dalam transisi dan siap kembali naik.
Memahami Pembentukan Pola Head and Shoulder
Pola head and shoulder merupakan pola reversal, saat terjadi tren yang naik, maka harga kemungkinan akan bergerak turun. Sebaliknya, saat tren menurun, harga akan memiliki kecenderungan untuk bergerak naik.
Secara keseluruhan terdapat 4 langkah proses pembentukan pola.
Top Head and Shoulders
Pertama adalah shoulder kiri yang akan terbentuk saat harga sudah mencapai harga tiertinggi baru dan mengalami koreksi ke harga terendah yang baru.
Pada langkah yang kedua mulai ada pembentukan formasi head, hal ini terjadi saat harga sudah berhasil menembus harga tertinggi yang sebelumnya. Selanjutnya kembali mengalami koreksi mendekati harga terendah yang terbentuk pada shoulder kiri.
Selanjutnya dimulailah langkah ketiga yaitu pembentukan shoulder kanan, terbentuk saat harga mulai bergerak naik kembali, namun tidak bisa lebih tinggi dari harga tertinggi pada head. Selanjutnya disusul dengan penurunan kembali harga menuju harga yang terendah pada shoulder yang kiri.
Pola dianggap lengkap terbentuk saat harga mampu melewati neckline yang merupakan garis support yang tercipta saat pembentukan harga terendah shoulder kiri dan head.
Bottom Head and Shoulders
Proses pembentukan bottom head and shoulder hampir sama dengan proses di atas, namun dengan formasi yang terbalik.
Langkah pertama diawali dengan pembentukan shoulder kiri, proses ini terjadi saat harga turun ke level terendah yang baru dan mulai rebound ke harga yang lebih tinggi.
Selanjutnya masuk ke langkah kedua, dimana pembentukan head mulai terjadi saat harga berhasil membentuk harga terendah yang baru dan selanjutnya akan diikuti dengan rebound yang mendekati level harga tertinggi pada shoulder kiri.
Pada langkah yang ketiga mulai terjadi pembentukan formasi pada shoulder kanan, saat ini terjadimulai ada aksi jual yang mendorong harga untuk bergerak turun. Dalam kondisi ini harga gagal menembus harga terendah pada head dan selanjutnya diikuti dengan kembalinya harga ke neckline.
Pola di atas akan lengkap dan terkonfirmasi saat harga bisa bergerak melewati neckline.
Volume
Jika menggunakan analisa teknikal, maka volume akan memainkan peranan yang penting sebagai indikator sekunder. Volume akan menunjukkan aktivitas pergerakan, dimana saat volume tinggi artinya terdapat banyak aktivitas transaksi.
Jika berbicara berkaitan dengan pola head and shoulders, volume paling utama digunakan saat terjadi penembusan neckline. Pada titik ini penembusan garis neckline yang diikuti dengan pergerakan volume besar merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Volume besar saat berhasil menembus neckline pada top head and shoulder yang mengindikasikan terdapat aksi jual yang besar. Hal sebaliknya juga berlaku pada bottom head and shoulder, dimana volume besar saat penembusan neckline yang menunjukkan terdapat aktivitas beli yang sangat besar.
Perhatikan Garis Neckline
Faktor lain yang perlu Anda perhatikan dengan baik saat menggunakan pola head and shoulders adalah bentuk garis neckline. Garis neckline memiliki fungsi sebagai support dan resistance selama terjadinya pembentukan pola head and shoulder. Bukan hanya itu saja,garis neckline juga menjadi entry point saat pola terkonfirmasi.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan dengan baik adalah bentuk dari garis neckline tidak selamanya datar atau flat, sebab bentuk garis bisa berbentuk miring. Ada beberapa kejadian yang menunjukkan garis neckline yang sedikit miring naik atau menurun. Namun ,jika dilihat secara umum garis neckline biasanya lebih datar dan sedikit mengarah ke atas. Sedangkan untuk bottom head and shoulder bisa mengarah ke bawah.
Target Harga Pada Head and Shoulders
Faktor penting selanjutnya yang sangat penting diperhatikan pada analisa teknikal adalah perhitungan target harga. Target harga memiliki manfaat untuk memperkirakan tujuan pergerakan harga yang selanjutnya dengan menggunakan pola yang terkonfirmasi.
Saat akan melakukan hal ini, Anda perlu mengasumsikan pergerakan harga berdasarkan indikasi konfirmasi yang ada. Hal seperti ini dilakukan agar target bisa ditentukan baik dalam kondisi menguntungkan atau rugi.
Target harga bisa diukur berdasarkan ketinggian dari pola head and shoulder yaitu jarak antara puncak head dengan garis neckline. Contohnya seperti ini harga tertinggi pada head berada pada angka 1000 dan garis neckline berada pada 900, dalam hal ini terdapat selisih 100.
Cara menghitung target harga adalah mengurangi 900 dengan selisih antara harga tertinggi dan garis neckline. Dengan menggunakan contoh di atas, maka target harganya adalah 800. Cara memperkirakan target harga yang kami sampaikan ini tidak berlaku mutlak, namun bisa Anda gunakan untuk mengukru target harga.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang pola head and shoulder yang perlu Anda pahami dengan baik sebagai seorang trader forex. Pola head and shoulder memiliki manfaat saat Anda gunakan dalam analisa teknikal.
Semoga informasi yang kami sampaikan di atas memberikan banyak manfaat untuk Anda semua. Jika ada pertanyaan berkaitan dengan topik pola head and shoulder, Anda bisa bertanya kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Dengan senang hati kami akan menjawab setiap pertanyaan yang masuk.
Baca Juga: Mencari Tahu! Apakah Manfaat dan Pengaruh Teori Dow Kuat di Pasar Forex?
Pasar 3 Trend Pada Teori Dow: Apakah Masih Relevan Digunakan Sekarang?
Teori Dow atau Dow Theory merupakan dasar yang banyak dilakukan oleh para trader yang melakukan analisa teknikal. Teori Dow dikenalkan oleh Charles H. Dow pada tahun 1900 sampai 1902. Charles Dow sangat yakin bahwa pasar saham yang ada secara keseluruhan merupakan patokan yang bisa dipercaya untuk mengetahui kondisi bisnis di dalam perekonomian. Dengan demikian saat trader melakukan analisa dengan akurat dan baik, maka ia akan mampu mengidentifikasi arah pasar.
Di dalam pembahasan kali ini, kami akan berfokus untuk membahas tentang pasar 3 tren yang ada di dalam Dow Theory. Penjelasan akan kami sampaikan dan menghubungkannya dengan relevansinya di masa sekarang.
Mari kita simak penjelasan Teori Dow di bawah ini.
1.Trend Primer
Pertama adala Trend Primer yang merupakan trend mayor yang sering terjadi di dalam pasar, sehingga trend primer sangat penting di dalam pasar. Trend primer akan sangat mempengaruhi pergerakan harga dan bisa dengan mudah mempengaruhi tren sekunder atau minor.
Charler Dow mengatakan bahwa Trend Primer memiliki kecenderungan untuk berlangsung antara 1 sampai 3 tahun lamanya.
Hal lain yang perlu Anda pahami adalah Trend Primer memiliki efek sampai terjadi konfirmasi pembalikan arah atau reversal.
Contohnya seperti ini, apabila terdapat tren naik dimana harga ditutup di bawah harga terendah, maka ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar akan bergerak ke arah bawah dan tidak akan bergerak ke arah yang lebih tinggi lagi.
2.Trend Sekunder
Pada penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa Trend Primer merupakan arah utama di dalam pergerakan harga yang sedang terjadi. Di sisi lain ada Trend Sekunder yang akan bergerak berlawanan arah dengan Tren Primer atau bisa kita identifikasikan sebagai koreksi dari Tren Primer.
Contoh sederhananya seperti ini, saat Trend Primer sedang naik dengan demikian Tren Sekunder merupakan pergerakan koreksi yang terjadi para Trend Primer.
Hal yang perlu Anda ingat adalah dikarenakan Trend Sekunder merupakan pergerakan koreksi dari Trend Primer, maka tidak akan ada pembalikan arah yang terjadi disini.
Karakter lain yang perlu Anda pahami disini adalah Trend Sekunder memiliki pergerakan harga yang cenderung fluktuatif dibandingkan dengan Trend Primer.
3.Trend Minor
Tips terakhir adalah Trend Minor yang biasanya akan berlangsung selama tidak sampai dari 3 minggu. Nah, Trend Minor merupakan pergerakan koreksi dari Trend Sekunder.
Hal yang perlu diketahui disini adalah didalam Dow Theory yang sering menjadi perhatian utama adalah Trend Primer dan Trend Sekunder, disini yang lain Trend Minor hanya digunakan sebagai pelengkap saja.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan saat trader terlalu berfokus pada Trend Minor,maka hal ini akan memicu terganggunya fokus para trader menjadi pergerakan jangka pendek. Hal ini artinya mereka akan kehilangan fokus dalam jangka panjang
Mengenal Fase yang Ada di Dalam Trend Primer
Saat Pasar Sedang Bullish Atau Sedang Naik
1.Fase Akumulasi
Awal terbentuknya pasar yang bullish adalah saat fase akumulasi terjadi dan merupakan awal dimulainya pergerakan tren yang naik. Saat hal ini terjadi, para trader atau investor yang paham akan mulai mengambil posisi di pasar.
Fase seperti ini biasanya akan mulai muncul setelah akhir dari tren yang menurun dan di saat kondisi pasar terlihat sangat buruk.
Hal yang menarik dari fase akumulasi adalah sangat sulit diidentifikasi karena muncul di akhir trend yang menurun. Hal ini bisa saja hanya sebuah pergerakan rebound atau Trend Sekunder dan tidak termasuk dari awal pergerakan trend yang baru.
2.Fase Partisipasi Publik
Saat para investor mulai mendapatkan informasi yang terjadi pada fase akumlasi, maka mereka mulai berkeyakinan akan terjadi sesi pemulihan di masa depan. Dalam hal ini fase pertisipasi publik mulai masuk.
Saat fase ini terjadi, sentimen negatif mulai perlahan berkurang yang diiringi dengan kondisi bisnis yang semakin membaik. Dengan demikian akan semakin banyak pelaku pasar yang mulai kembali masuk meramaikan pasar yang ada.
3.Fase Pelampauan
Dengan semakin besarnya kenaikan harga yang dikarenakan kondisi bisnis yang membaik, maka artinya jumlah pelaku pasar yang masuk mulai semakin banyak. Dengan demikian saat ini terjadi dimulailah fase pelampauan.
Fase Pelampauan merupakan fase yang terakhir saat sedang terjadi trend yang meningkat dan dalam kondisi yang seperti ini, para pelaku pasar yang cerdas mulai meninggalkan pasar dan keluar. Dalam kondisi ini juga para pembeli yang terkahir mulai masuk ke dalam pasar dan saat terjadi harga pasar yang naik. Hal yang tidak mereka sadari adalah mereka membeli pada saat harga sudah berada di titik tertinggi.
Kondisi Pasar yang Menurun Atau Bearish
1.Fase Distribusi
Saat pasar mulai menunjukkan gejala penurunan,maka fase distribusi diawali dengan para pelaku pasar yang telah mendapatkan jumlah keuntungan yang besar mulai menjual posisi yang mereka miliki. Saat fase ini terjadi, maka akan terjadi fase akumulasi yang berlawanan saat pasar sedang meningkat. Sentimen akan terus optimis dan berharap pasar akan terus mengalami peningkatan.
Saat fase ini terjadi, maka sama dengan fase akumulasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Anda akan sangat sulit mengidentifikasi di tahap-tahap awal.
2.Fase Partisipasi Publik
Selanjutnya mulai masuk ke dalam fase partisipasi publik seperti yang telah kami sampaikan di atas. Hal yang menjadi perbedaan disini adalah para pelaku di pasar mulai melepasposisi dan kondisi pasar akan semakin buruk dan menjadi negatif. Pasar akan terus menurun dan hal ini terus terjadi seiring dengan aksi jual yang dilakukan oleh para pelaku pasar.
3.Fase Panik : Teori Dow
Fase yang terakhir mulai masuk yaitu fase panik, dimana aksi jual dalam jumlah yang besar mulai terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Saat fase ini terjadi, pasar akan diliputi oleh sentimen yang negatif dimana data ekonomi mulai melemah dan bisnis mulai memburuk.
Ada banyak investor yang mulai melepaskan posisi yang mereka miliki dan mereka ini biasanya masuk saat fase pelampauan terjadi.
Demikianlah 3 fase yang terjadi di dalam pasar berdasarkan Dow Theory yang diungkapkan oleh Charles H. Dow. Semoga bisa menambah pengetahun Anda berkaitan dengan Teori Dow dan bisa menjadi dasar saat Anda mengambil keputusan bisnis.
Baca Juga: Mencari Tahu! Apakah Manfaat dan Pengaruh Teori Dows Kuat di Pasar Forex?
Menerapkan Strategi London Breakout Dalam Trading Forex, Ini Cara dan Beberapa Kelebihannya
London Breakout – Ada banyak sekali strategi yang bisa Anda terapkan saat melakukan trading di pasar forex. Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing di dalam penerapannya. Ada trader yang cenderung melakukan analisa dengan metode teknikal dan ada juga trader yang memanfaatkan cara fundamental.
Kali ini kami akan menjelaskan kepada Anda semua tentang strategi London Breakout yang merupakan teknik yang sangat terkenal dan banyak dilakukan oleh para trader forex.
Seperti apa?
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut untuk Anda semua.
Mengenal Strategi London Breakout
Strategi London Breakout merupakan salah satu teknik trading yang sudah terkenal di kalangan para trader. Di dalam perkembangannya, setiap trader mulai mengembangkan teknik ini dan memberikan nama yang berbeda-beda. Hal yang menjadi persamaan adalah konsep yang digunakan tetap sama yaitu memanfaatkan pergerakan menjelang pembukaan pasar London.
Strategi London Breakout masuk dalam kategori mechanical trading system yang akan menangkap pergerakan cepat yang terjadi menjelang pembukaan pasar London. Saat akan menerapkan strategi ini, beberapa hal yang perlu Anda lakukan adalah kemampuan dasar untuk menggunakan Meta, menggambar kotak dan garis horizontal di grafik, dan juga memantau sesi London selama beberapa jam.
Hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah sebelum pasar London dibuka ada sesi pasar Asia yang berjalan. Memang aktivitas pasar yang paling tinggi akan terlihat di saat sesi Eropa terjadi, maka dengan menggunakan strategi ini Anda bisa mencari peluang dengan berpatokan pada rentang harga yang tercipta pada saat sesi Asia terjadi.
Sebenarnya saat akan menggunakan strategi ini, Anda tidak perlu menggunakan indikator apapun untuk bisa menjalankan strategi London Breakout. Hal yang terpenting disini adalah Anda bisa mengetahui cara membuat kotak dan garis horizontal di Meta.
Dengan demikian saat akan masuk ke sesi London, Anda sudah mempunyai rentang harga sebagai acuan yang terbentuk dari pergerakan pasar di sesi Asia. Rentang harga yang kami maksudkan disini adalah bukan rentang harga Asia keseluruhan, tetapi rentang harga di 3 jam terakhir sesi. Selain itu pasangan mata uang yang sangat cocok diperdagangkan disini adalah GBP/USD, EUR/USD, NZD/USD.
Strategi London Breakout yang Bisa Anda Terapkan
Hal yang perlu Anda lakukan adalah membuat kotak di grafik dengan 3 candlestick terakhir yang muncul sebelum sesi London dibuka. Candlestick yang bisa Anda gunakan sebagai acuan adalah candlestick dari pukul 7 pagi sampai 9 pagi waktu Meta.
Dengan menggunakan kotak tersebut, Anda bisa mulai menggambar 2 buah garis horizontal yang berfungsi sebagai garis support dan resistance. Artinya Anda diharuskan untuk menggambar 1 garis horizontal di sisi kotak atas dan 1 garis lainnya di sisi bawah kotak.
Langkah selanjutnya adalah mulailah menempatkan Stop Order, pertama Anda bisa menampatkan Buy Stop sekitar 5 pips di atas resistance dan menempatkan Sell Stop sekitar 5 pips di bawah support.
Saat salah satu Stop Order tereksekusi, maka segeralan menghapus StopOrder yang menjadi lawannya. Dalam artian saat Buy Stop yang tereksekusi, maka Anda bisa membatalkan Sell Stop dan begitu juga sebaliknya.
Dari penjelasan di atas sebenarnya menerapkan teknik London Breakout sangat sederhana dan bisa Anda lakukan dengan mudah jika Anda paham dengan caranya. Selanjutnya kita akan masuk ke pembahasan tentang beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang ada saat menerapakan London Breakout.
Kelebihan yang Ada Saat Anda Menggunakan London Breakout
Banyak sekali para trader yang memanfaatkan strategi ini dikarenakan teknik ini sangat sederhana dan tidak membutuhkan indikator teknikal yang rumit dalam penerapannya, termasuk teknik yang mudah diterapkan dan bisa dimengerti bahkan oleh pemula, dan termasuk teknik yang murni menggunakan Price Action dan bisa mengurangi resiko terlambat masuk posisi.
Meskipun demikian tetap ada beberapa kelemahan Price Action yang perlu Anda pertimbangkan dengan baik saat akan menggunakannya.
Baca Juga: Mencari Tahu! Apakah Manfaat dan Pengaruh Teori Dow Kuat di Pasar Forex?
Kelemahan London Breakout
Kelemahan yang pertama adalah aadanya potensi terjebak oleh Bull Trap atau Bear Trap dan di hari Senin atau Jumat akan terjadi pergerakan yang tidak biasa dan hal ini akan membuat peluang yang ada di hari tersebut tidak akurat.
Jika Anda termasuk orang yang baru akan menerapkan strategi ini, maka kami sangat menyarankan Anda untuk terlebih dahulu melatih dan mempelajari tekni ini terlebih dahulu di Demo Account. Jika Anda sudah terbiasa dan terlatih menerapakannya di Demo Account, maka Anda bisa mulai menjalankannya di Real Account. Hal seperti ini perlu Anda lakukan, sebab kita tidak pernah tahu apakah strategi yang diterapkan sesuai atau tidak.
Hal lain yang perlu digarisbawahi disini adalah meskipun Anda menggunakan Demo Account saat melatih teknik ini, maka perlakukanlah seperti Anda menggunakan Real Account. Kebiasaan yang Anda lakukan di akun Demo akan memudahkan Anda menerapkan teknik ini selanjutnya.
Bagi Anda yang pemula dan ingin menerapkan strategi forex yang mudah dilakukan dan berpotensi menguntungkan, maka London Breakout bisa menjadi pilihan yang bisa Anda gunakan. Terapkan teknik sederhana yang sudah kami sampaikan di atas secara bertahap dan perlahan-lahan.
Semoga dengan adanya penjelasan di atas pengetahuan dan teknik trading yang Anda miliki semakin meningkat dari sebelumnya. Jangan ragu bertanya kepada kami jika ada penjelasan di atas yang kurang dipahami dengan baik.
Selamat mencoba!
Baca Juga: Mau Jadi Trader Intraday? Ini Cara Kerja dan Manfaat yang Bisa Didapatkan
Mencari Tahu! Apakah Manfaat dan Pengaruh Teori Dow Kuat di Pasar Forex?
Apabila dilihat dari sejarahnya dapat diketahui bahwa Teori Dow dibuat secara khusus untuk melakukan analisa saham di pasar. Teori Dow ternyata memiliki manfaat sebagai metode untuk memprediksi pasar di pasar forex yang berfokus pada jangka panjang.
Hal ini memberikan penjelasan secara ringkas bahwa Teori Dow sangat bermanfaat untuk fokus analisa selama beberapa bulan sampai hitungan tahun. Hasil analisa yang didapatkan akan lebih baik jika dibandingkan dalam waktu yang lebih pendek.
Melalui penjelasan di atas juga Teori Dow sangat berperan penting dalam analisa jangka panjang. Meskipun demikian, para trader jangka pendek tetap bisa menggunakan Teori Dow sebagai alat analisa. Hal yang harus diperhatikan adalah trader harus lebih berfokus untuk menganalisa dalam jangka panjang. Dalam tren jangka panjang, Anda akan dengan mudah mengidentifikasi area yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi.
Pada pembahasan kali ini kami akan berfokus untuk membahas Teori Dow dan pengaruhnya terhadap pasar forex dan melihat apakah masih memiliki relevansi yang kuat sampai saat ini.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Hubungan Teori Dow dan Keterkaitannya Sampai Saat Ini
Ada keraguan yang menyatakan bahwa Teori Dow bukanlah sejarah analisa teknikal yang penting dan besar. Padahal banyak bagian yang ada di dalam Teori Dow menjadi dasar dari apa yang saat ini kita kenal. Bukan hanya itu saja, aspek yang ada di dalam Teori Dow juga berhubungan erat dengan teori lain seperti Elliot Wave Theory.
Meskipun demikian, dikarenakan adanya berbagai pembaharuan di dalamnya membuat relevansi Teori Dow sebagai teknik analisa yang independen melemah. Hal ini bisa terjadi dikarenakan saat ini sudah semakin banyak teknik dan alat analisa yang lebih menyeluruh. Teknik tersebut merupakan bagian dari Teori Dow yang cakupannya diperluas.
Selain masalah di atas, ada juga permasalahan lain yang membuat para trader yang menikuti teori ini tidak bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Terjadi hal yang demikian dikarenakan adanya ukuran konservatif pada sinyal pembalian arah tren.
Hal di atas secara rinci bisa terjadi dikarenakan sinyal yang ada akan terkonfirmasi saat terdapat harga tertinggi berurutan atau harga terendah berurutan. Dimana saat pasar telah menunjukkan sinyal jelas tentang pembalikan arah, pasar sudah menghasilkan keuntungan yang besar.
Masalah Lain yang Perlu Anda Perhatikan Dengan Baik
Selain masalah yang telah kami sampaikan di atas, Theory Dow yang selama ini menggunakan ekonomi sebagai indeks mengalami banyak perubahan yang berarti. Hal ini membuat hubungan antara kedua ukuran yang selama ini digunakan sebagai alat untuk menganalisa menjadi lemah.
Contoh sederhana dari masalah di atas adalah sektor industri dan transportasi bukan lagi menjadi hal yang dominan di dalam perekonomian. Saat ini teknologi sudah menjadi bagian yang penting dari pertumbuhan dan produksi di dalam perekonomian.
Saat ini perekonomian sudah menjadi tersegmen ke beberapa bagian dan akhirnya membutuhkan lebih banyak indeks yang pada akhirnya akan membuat akurasi Teori Dow semakin berkurang.
Apakah Dow Theory Tidak Lagi Penting?
Meskipun dari penjelasan yang telah kami sampaikan di atas menunjukkan bahwa Teori Dow memilliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan dengan baik, teori ini selalu penting sebagai analisa teknikal Anda.
Hal penting lain yang ada di dalam teori ini adalah adanya emosi pasar yang menjadi sebuah karakteristik dari tren yang ada di pasar. Teori yang dikembangkan oleh Charles Dow ini akan sangat membantu para investor untuk menambah pengetahuannya berkaitan dengan pasar dan membuat mereka bisa membuat keputusan dengan lebih baik dan mendapatkan lebih banyak keuntungan dalam investasi yang dilakukan.
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Dalam Teori Dow
Secara garis besar dapat kita pahami bahwa teori ini merupakan awal dari analisa teknikal. Dengan demikian, saat Anda paham dengan baik teori ini akan membuat Anda lebih paham dengan tentang analisa teknikal yang dilakukan.
Hal yang penting dan patut Anda ketahui tentang Teori Dow adalah teori ini merupakan hal yang dirumuskan oleh Charles Dow yang memberikan gambaran tentang pandangan Dow tentang cara kerja pasar saham dan bagaimana pasar bisa Anda gunakan untuk mengukur dengan baik kondisi bisnis yang ada.
Saat membuat teori ini, ia sangat yakin bahwa pasar saham yang ada merupakan ukuran penting dan sangat bisa diandalkan sebagai ukuran sebuah kondisi bisnis di dalam ekonomi. Dengan melakukan analisa keseluruhan pasar, seseorang bisa dengan akurat mendapatkan kondisi dan mengetahui arah pasar dan kemungkinana pergerakannya.
Perhatikan 10 Hal Dalam Teori Dow
-Pasar mendiskon semuanya
-Teori ini akan menggunakan tren untuk menentukan arah pasar yang sedang terjadi
-Tren Primer menunjukan tren pasar yang utama
-Tren Sekunder merupakan koreksi yang terjadi pada Tren Primer
-Tren Primer yang terjadi dibentuk dari 3 buah fase yang perlu dilewati yaitu fase akumulasi, fase partisipasi publik, dan fase ekses. Di sisi lain di dalam tren yang menurun terdapat 3 fase juga yaitu distribusi, partisipasi publik, dan fase panik.
-Volume harus melakukan konfirmasi tren. Indeks akan digunakan sebagai sinyal yang utama dan bisa mengindentifikasi pergerakan harga di dalam sebuah saham. Selanjutnya ada Volume yang bermanfaat sebagai alat untuk membantu adanya konfirmasi dari apa yang diindikasikan oleh pergerakan harga.
-Tren akan senantiasa berlangsung sampai datang sinyal pembalikan arah
-Selanjutnya Teori Dow akan sangat mengandalkan harga penutupan saat akan menentukan tren, bukan pergerakan harga intraday.
-Terakhir, analisa peak & trough menjadi teknik analisa utama saat mengidentifikasi tren di dalam Dow Theory
Demikianlah manfaat dan pengaruh yang bisa diberikan Dow Theory di dalam pasar forex yang saat ini Anda guluti. Meskipun sudah banyak sekali indikator yang lebih komprehensif, teori ini nyatanya masih memberikan banyak manfaat kepada para penggunanya.
Masih bingung dengan penjelasan di atas?
Selahkan bertanya langsung kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Dengan senang hati kami akan menjawab setiap pertanyaan yang masuk Untuk Anda semua.
Baca Juga: Ini 6 Mata Uang yang Paling Banyak Diperdagangan oleh Trader! Mau Coba?
Indeks Kepercayaan Konsumen, Indikator Penting yang Perlu Dipahami Trader
Anda mungkin sudah mengetahui perihal Indeks Kepercayaan Konsumen atau Consumer Confidence Index. Data ini sangat sering disebutkan sebab data ini berpengaruh besar terhadap mata uang seperti USD dan lain sebagainya.
Hal yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dimaksud dengan Indeks Kepercayaan Konsumen?
Pembahasan kali ini akan mengupas secara tuntas apa yang dimaksud dengan indeks kepercayaan konsumen dan pengaruhnya terhadap pasar forex.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Indeks Kepercayaan Konsumen
Jika didefinisikan indeks kepercayaan konsumen merupakan indikator perekonomian yang digunakan untuk mengukur tingkat optimisme para konsumen di suatu negara terhadap kondisi perekonomian secara umum dan hal ini bisa terlihat dari aktivitas belanja dan tabungan yang mereka lakukan.
Jika melihat contoh di Amerika Serikat, maka data indeks kepercayaan konsumen biasanya akan dirilis setiap bulan oleh The Conference Board. Survey yang dilakukan lembaga ini akan menanyakan pandangan masyarakat berkaitan tentang 5 hal. Pertanyaan tersebut meliputi kondisi bisnis saat ini, kondisi bisnis 6 bulan ke depan, kondisi ketenagakerjaan saat ini, kondisi ketenagakerjaan 6 bulan ke depan, dan total pendapatan keluarga 6 bulan ke depan.
Masing-masing responden akan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan jawaban positif, negatif, atau netral. Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka akan dihitung nilai relatif dari masing-masing pertanyaan secara terpisah dan nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai pada tahun 1985.
Perbandingan yang dilakukan akan menghasilkan nilai indeks untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan semua nilai tersebut akan dibuat rata-rata yang selanjutnya akan menghasilkan Indeks Kepercayaan Konsumen. Dimana pertanyaan yang 1 dan 3 akan menjadi Indeks Situasi Ekonomi Saat Ini (Present Situation Indeks) dan pertanyaan 2, 4, 5 akan menjadi Indeks Ekspektasi (Expectation Index).
Selain Amerika Serikat ada juga beberapa negara yang sudah menerbitkan Indeks Kepercayaan Konsumen masing-masing, diantaranya India, Indonesia, Kanada, dan Irlandia. Lembaga yang melakukan survey bisa berbeda-beda antara satu dengan yang lain, tetapi semua lembaga akan merangkum pandangan masyarakat di dalam negara.
Bagaimana Cara Mudah Membaca Indeks Kepercayaan Konsumen?
Indeks Kepercayaan Konsumen yang diterbitkan The Conference Board selalu dipantau oleh berbagai kalangan termasuk diantaranya Bank Sentral, Bank Umum, Pengusaha, dan Investor yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan mereka. Saat indeks mengalami perubahan di bawah 5% biasanya data tersebut diabaikan dan tidak terlalu signifikan, namun saat data mengalami perubahan di atas 5% maka data tersebut bisa menjadi indikasi dari perubahan arah ekonomi.
Indeks kepercayaan konsumen yang pernah dikeluarkan oleh The Conference Board pernah tercatat mencapai 144.70 di bulan Juni 2000 dan pernah juga tercatat dalam posisi yang rendah di posisi 25.0 pada bulan Februari 2009.
Saat tren indeks kepercayaan konsumen terus menurun dari bulan ke bulan, maka itu artinya menunjukan para konsumen memiliki pandangan yang negatif dan mereka akan berbelanja lebih sedikit. Dampaknya adalah pabrik akan mulai menunda proyek baru dan mereka akan melakukan efisiensi, selain itu bank mulai mengantisipasi penurunan pinjaman kredit, dan pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan stimulus.
Jika dilihat dari sisi USD, indeks kepercayaan konsumen yang lebih baik dari harapan akan berdampak positif dan bisa mendukung USD mengalami penguatan. Angka yang lebih rendah dari harapan juga bisa berdampak negatif dan bisa mendorong USD mengalami pelemahan.
Ada cara mudah untuk melihat besaran nilai ekspektasi bagi indeks kepercayaan konsumen, Anda bisa melihat di kalender forex atau situs berita seperti Bloomberg dan Wall Street Journal.
Kondisi di Indonesia
Pada bulan Agustus tahun 2017 yang lalu, survey yang dilakukan Bank Indonesia menunjukkan bahwa indeks kepercayaan konsumen melemah pada periode tersebut. Pada Agustus 2017 yang lalu nilai indeks melemah ke angka 121,9 dan menurun dibandingkan bulan Juli 2017 yaitu 123,4.
Dalam kondisi yang tercermin di atas, hal tersebut menunjukkan bahwa melemahnya kepercayaan konsumen diakibatkan adanya pola konsumen yang berubah. Sehingga membuat konsumsi mulai menurun dan tabungan masyarakat meningkat.
Bukan itu saja, sebab pelemahan yang terjadi juga dipicu oleh pandangan masyarakat yang menurun terhadap penghasilan yang didapatkan saat ini dan ketepatan waktu pembelian barang yang tahan lama.
Meskipun data di atas menunjukkan pelemahan, Bank Indonesia menilai pelemahan masih dalam tahapan yang wajar dan optimis. Sebab hal ini didukung dengan harapan yang positif berkaitan dengan lapangan pekerjaan yang meningkat dalam 6 bulan kedepan.
Baca Juga: Mau Jadi Trader Sukses? Lengkapi Diri Anda Dengan 10 Tools Bermanfaat Ini
Kesimpulan
Indeks Kepercayaan Konsumen secara garis besar menunjukkan bagaimana pandangan masyarakat terhadap perekonomian dan kondisi bisnis ke depan dan saat ini. Sehingga saat indeks ini bernilai positif, maka hal ini menunjukkan bahwa masyarakat optimis terhadap kondisi bisnis dan perekonomian. Begitu juga saat nilai indeks mengalami pelemahan, maka hal ini menunjukkan masyarakat ragu dengan kondisi bisnis yang ada.
Indeks yang positif juga menunjukkan indikasi akan adanya penguatan pada mata uang dan hal ini tentu menjadi informasi yang sangat bermanfaat untuk para trader forex.
Demikanlah penjelasan lengkap yang bisa kami sampaikan berkaitan tentang indeks kepercayaan konsumen. Jika ada penjelasan yang membingungkan dan kurang jelas, silahkan saja bertanya kepada kami melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Kami akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang masuk untuk Anda semua.
Bagikan tulisan ini melalui media sosial, jika And amerasa informasi di atas memberikan manfaat untuk banyak orang.
Baca Juga: Gunakan 5 Paremeter ini Untuk Menilai Kesiapan Anda Trading Forex