Carry trade merupakan istilah khusus yang sering digunakan untuk menyebutkan strategi mendapatkan profit secara cepat. Strategi carry trade biasa bekerja dengan memanfaatkan selisih tingkat suku bunga antara dua mata uang asing berbeda yang sering disebut pula sebagai Swap Trade. Meskipun strategi ini bisa mendatangkan keuntungan dengan cepat, namun carry trader juga bisa memberikan kerugian apabila nilai mata uang yang dipinjam untuk membiayai carry trader tersebut meningkat, atau mata uang target melemah. Lalu bagaimana sebenarnya strategi carry trader bekerja ?
Melakukan trading menggunakan carry trade umumnya akan membawa anda untuk menggunakan leverage, yakni meminjam mata uang dengan imbalan yang lebih rendah untuk membiayai pembelian mata uang yang nilai tukarnya lebih tinggi.
Cara Trading Menggunakan Carry Trade
Sesuai dengan penjelasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan jika carry trader merupakan trading forex yang dijalankan dengan mengutamakan profit melalui perbedaan tingkat suku bunga antara pasang mata uang yang diperdagangkan. Bukan profit yang didapat dari hasil perubahan nilai tukar. Strategi carry trade akan berjalan apabila seorang trader membeli mata uang dengan tingkat suku bunga lebih tinggi dan dalam waktu yang bersamaan ia menjual mata uang yang memiliki tingkat suku bunga lebih rendah.
Waktu Paling Efektif Untuk Carry Trade
Meskipun sekilas strategi carry trader terlihat mudah untuk dilakukan, namun kenyataannya tidak. Salah satu hal terberat yang sering menjadi permasalahan trader adalah menentukan waktu carry trade yang efektif. Sehingga memperlajari kondisi ini sangat penting bagi trader.
Ketika pertumbuhan ekonomi beberapa negara yang memiliki mata uang utama mengalami gangguan, tak jarang pergerakan mata uang turut mengalami kenaikan dan relative stabil. Secara umum hal ini tentu akan menguntungkan trader yang melakukan carry trader. Namun disisi lain hal ini telah diantisipasi oleh pemain carry trade terhadap kondisi perekonomian Australia ketika mereka mulai mengambil posisi buy AUD atau JPY beberapa tahun lalu.
Mata Uang Yang Sesuai Untuk Carry Trade
-
Pasang Mata Uang Likuid
Untuk melakukan carry trader ada mata uang tertentu yang sering digunakan, yakni pasang mata uang yang telah mendunia dan likuid. Tujuan pemilihan mata uang ini adalah untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu membutukan mitra, baik ketika akan melakukan transaksi buy, maupun sell pada level harga yang diingkan. Beberapa mata uang mendunia dan likuid yang sering digunakan adalah USD, GBP, JPY, AUD, CAD, CHF, serta NZD. Beberapa mata uang seperti Indonesia dan Turki sebenarnya memiliki nilai yang tinggi, hanya saja likuidnya kurang, sehingga jarang digunaan sebagai Carry Trade.
-
Selisih Suku Bunga Tinggi
Untuk melakukan carry trade anda pastinya membutuhkan dua mata uang yang umumnya memiliki suku Bunga tinggi cukup tinggi. Misalnya saja seperti AUD/JPY. Maka dari itu, tren carry trade bisa berubah sewaktu-waktu dari satu pair ke pair lainnya, sejalan dengan perubahan suku bunga masing-masing negara asal.
-
Nilai Tukar Antar Mata Uang Relative Stabil
Strategi trading carry trade pada NZD/JPY ataupun AUD/JPY terbukti benar-benar bisa menghasilkan profit yang tinggi. Hal ini terbukti dengan terjadinya krisis keuangan global pada tahun 2008 lalu. Saat itu nilai dollar Australis turun tajam terhadap yen Jepang dengan nilai vilatilitas uang tinggi, sehingga para carry trader menderita kerugian dan terpaksa keluar dari pasar.
Kondisi Yang Merugikan Trading Carry Trader
-
Perubahan Average Daily Range Pada Kondisi Yang Tinggi
Volatilitas merupakan keadaaan yang sering dihindari oleh trader carry trade. Jika pasar sedang mengalami kondisi yang tidak bagus, maka volatilitas akan meningkat. Hal ini bisa diamati pada Average Daily Rage. Jika Average Daily Rage besar, maka volatilitas juga tinggi, sehingga hal ini jelas merugikan trader.
-
Pemotongan Tingkat Suku Bunga Yang Rendah
Ketika kondisi ekonomi global sedang tidak baik, beberapa bank sentral akan melakukan pemotongan tingkat suku bunga. Hal ini jelas berdampak negative terhadap pasar forex, sebab pemotongan suku bunga bisa menyebabkan volatilitas. Meskipun sementara volatilitas biasanya pemotongan dilakukan pada mata uang target carrt trade, karena dalam waktu panjang profit akibat selisih tingkat suku bunga akan berkurang.
-
Intervensi Dari Pemerintah
Meskipun hal ini jarang terjadi, namun pemerintah juga bisa meninvertasi pasar forex jika nilai mata uang dinilai terlalu kuat atau lemah. Jika invertasi terjadi, maka nilai mata uang bisa melemah atau meningkat dengan cepat. Hal ini juga berpengaruh pada volatilitas.